Tim dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melakukan visitasi lapangan dalam rangka pembukaan Fakultas Kedokteran di Universitas Kristen Indonesia Paulus pada hari Kamis, 20 Februari 2025.
Visitasi dilakukan oleh tim Kemenkes RI yang berjumlah tiga orang, yaitu Ketua Konsul Kesehatan Kemenkes, drg. Arianti Anaya, MKM, Direktur Penyediaan SDM Kesehatan, Anna Kurniati, S. KM., M.A., Ph.D, dan Ketua Tim Tata Kelola Penyediaan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan, Dr. Akemat. S. Kp., M. Kes.
Rektor UKI Paulus, Prof. Dr. Agus Salim, S.H.,M.H., dalam sambutannya mengatakan bahwa UKI Paulus terus berupaya untuk mengembangkan kampus, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Salah satu bentuknya adalah melalui pembukaan Fakultas Kedokteran. Menurutnya, sebagai salah satu kampus tertua di Sulawesi Selatan, sudah sepantasnya jika UKI Paulus bisa membuka Fakultas Kedokteran.
Rektor UKI-Paulus menambahkan rencana pembukaan Fakultas Kedokteran ini bukanlah tanpa alasan, mengingat kebutuhan di tingkat daerah, dan juga tuntutan beberapa stakeholder dan masyarakat, seperti Pemerintah Kabupaten Tana Toraja, Toraja Utara, Palopo, Mamasa, dan Papua.
Oleh karena itu, UKI Paulus akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi berbagai ketentuan dan persyaratan agar dapat mendirikan Fakultas Kedokteran. Pihak universitas juga telah menghimpun beberapa dokter yang bersedia untuk menjadi dosen pada Fakultas Kedokteran nanti.
Direktur Penyediaan SDM Kesehatan, Anna Kurniati, S. KM., M.A., Ph.D, mengatakan bahwa keberadaan Fakultas Kedokteran memang diperlukan untuk dapat memenuhi target standar ketersediaan tenaga dokter di setiap daerah. Sesuai standar World Health Organization (WHO), rasio jumlah dokter dengan jumlah masyarakat adalah 1 : 1.000. Pada level nasional, standar ini belum mencukupi, di mana dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 281 juta jiwa, dibutuhkan sebaganyak 281 ribu dokter. Namun, saat ini data dari Kemenkes menunjukkan bahwa jumlah dokter baru mencapai 179 ribu orang. Pada level Provinsi, di Sulawesi Selatan saat ini terdapat sebanyak 3.529 dokter, sedangkan jumlah penduduk mencapai sekitar 9 juta jiwa. Hal ini berarti Provinsi Sulawesi Selatan sendiri masih membutuhkan banyak tenaga dokter. Oleh karena itu, ia mengapresiasi rencana UKI Paulus yang akan mendirikan Fakultas Kedokteran sehingga nantinya mampu menghasilkan tenaga dokter yang berkualitas untuk menjawab permasalahan kekurangan tenaga dokter. Hasil visitasi yang dilakukan ini, lanjutnya akan menjadi bahan pertimbangan bagi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi untuk melalukan assessment lapangan dan kemudian jika berjalan dengan baik akan memberikan izin pembukaan Fakultas Kedokteran.
Berdasarkan visitasi lapangan ini, Tim Visitasi Kemenkes memberikan beberapa catatan penting, diantaranya ketersediaan sumber daya manusia, yaitu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, fasilitas sarana dan prasarana perkuliahan, laboratorium dan sarana penunjang lainnya, serta kurikulum, penjaminan mutu dan akreditasi. Tidak lupa, tim visitasi juga mengingatkan untuk selalu memperhatikan kebersihan dan ketertiban kendaraan dalam lingkungan kampus. Kegiatan visitasi turut dihadiri oleh sejumlah pejabat lingkup UKI Paulus, Ketua Dewan Pengawas Yayasan PIKI Paulus, Tim Universitas Kristen Indonesia (Jakarta) sebagai universitas pengampu yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Kristen Indonesian-Jakarta, Dr. rer.pol. led Veda Rimrosa Sitepu, S.S., ?.?; Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia, dr Danny El. Luhulima, Sp.PK, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Direktur Rumah Sakit Umum Daya Kota Makassar, Ir. Hj. Rusmayani Madjid, M.Sp. Direktur Rumah Sakit Haji Kota Makassar, Dr. dr. Evi Mustikawati Arifin, Sp.KK.M.Kes, dokter-dokter yang akan menjadi dosen pada Fakultas Kedokteran UKI Paulus, dan sejumlah tamu undangan lainnya.
© UKI-Paulus. All Rights Reserved. Template by HTML Codex